just read it!!! jangan bertanya, jangan berfikir, baca, baca saja....

Friday, July 29, 2005

donkar (kegelapan)

KEGELAPAN

Kegelapan menyelimuti Donkar, sebuah desa di tengah benua. Bukan kegelapan biasa, bukan malam gelap tanpa bintang dan purnama , bahkan siang hari pun tetap gelap.

Kegelapan berabad-abad membuat penduduk desa terbiasa dengan gelap. Semua indra mereka menjadi jelas, mata mereka menjadi merah dan bersinar, telinga mereka memanjang dan menciut keatas seerti kelelawar-peka. Keterbiasaan penduduk desa membuatnya terasing dari dunia terang, mereka menjadi buta akan sinar terang, mereka terbiasa dalam kegelapan, kulit mereka menjadi pucat dan berfosfor, mereka berevolusi hingga untuk mengenali satu dengan yang lainnya cukup mengenali cahaya tubuhnya. Meraka berbicara dengan bahasa yang tidak dikenal di dunia terang. Gigi mereka menjadi lebih tajam. Tetapi ada sesuatu yang mereka butuhkan . makanan. Kegelapan membuat mereka memakan apa saja yang bisa dimakan. Jamur beracun, tumbuhan gatal, air kotor, menurut sejarah mereka. Pertama kali meraka sebelum terbisa memakan segala yang bisa makan, suku mereka banyak yang meninggal karenanya. Tetapi evolusi membuat tubuh mereka lebih tahan terhadap segala kemungkinan terburuk.

Donkar adalah desa yang dingin, penduduknya tidak memerlukan api untuk memasak makanan. Atau menghangatkan badan. Kegelapan membuat meraka terbiasa dengan dingin dan tidak membutuhkan api. Dulu ketika kegelapan pertama kali datang. Mereka terkejut, kegelapan membuat dingin seluruh desa Donkar, setiap api yang di nyalakan selalu mati dalam hitungan detik, setiap percikan api yang ada langsung padam. Akhitnya mereka putus asa dan kemudian hidup dalam kedinginan. Saat ini mereka tidak merasakan kedinginan, karena bertahun tahun kegelapan membuat kulit mereka tebal dan membuat meraka berdarah dingin.

Monday, July 25, 2005

kematian

kematian

tanyakan kepada 10 orang berbeda tentang kematian, anda akan mendengar lebih dari setengahnya jawaban yang hampir serupa....
01. "mati ya mati.... just it!!"
02. "mati itu menyedihkan..... :("
03. "mati itu... jembatan menuju dunia lain.."
04. "mati itu enak kali ye....."
05. "mati itu..... ah..g w masih muda, nanti aja kalo gw dah tua baru lo tanyain lagi ke gw...."
06. "lo nanyanya ga berbobot banget sih...!!!"
07. "MATI!!! hiy....tattuuut..."
08. "mati itu tanda cinta dari Alloh kepada manusia, coba kalo ga ada yang mati?"
09. "mati itu kehidupan..."
10. "mati itu... ya..... gitu deh...." ---"cool banget ga sih gaya gw...."

foot:
Nabi Muhammad SAW bersabda:"orang yang cerdas adalah orang yang selalu ingat mati dan mempersiapkan perbekalan untuk menyambutnya"
---
sebagian besar kita ternyata masih bodoh....
tapi apakah saya juga pintar?
bukan itu yang jadi masalah sebenarnya...
yang jadi masalah adalah "benarkah kita telah benar benar sadar?"
setelah Alloh memberikah indahnya hidayah kepada kita, bagaimana bisa kita dengan lancangnya menghambur-hamburkan kepercayaanNya.....!?

hidayah adalah hal yang paling mahal didunia ini......
Alloh dengan begitu penuh Cinta memberikannya kepada kita hingga kita melihat dunia ini dengan begitu cool, dan melihat ukhuwah itu begitu kereeen... hingga lelaki yang paling preman dapat mengeluarkan airmatanya...

kembali kepada kematian.....
saya teringat dg lirik nasyid dari Souhaq
liriknya spt ini
Kan melangkah kaki dengan pasti
Menerobos sgala onak duri
Generasi baru yang tlah dinanti
tak takut dicaci tak gentar mati

..
Takkan surut walau selangkah
Takkan henti walau sejenak
Cita kami hidup mulia
Atau syahid..mendapai syurga

seperti inilah seharusnya kita
karena kematian itu pasti!!

Thursday, July 21, 2005

3 hari ...3

kalibata 15/07/05 08.15
akhirnya berangkat juga, sebelum keberangkatan kami diberi taujih bahwa yg kami lakukan bukanlah main-main dan bukan rihlah tetapi bagian dari pendidikan kami.

gunung bunder 15/07/05 13.20 s-d 18/07/05
sampai juga....
istirahat sebentar, pasang tenda, kemudian pembukaan mukhayam oleh panitia.
>>>
"jika kamu ingin mengetahui karakter asli dari saudaramu, tinggallah 3 hari bersamanya" ada benarnya juga

gunung bunder hari pertama......
semua masih jaim, walaupun ga jaga jarak ternyata masih bisa mengontrol emosinya... tidak termasuk gw.... baru pertama kali ikut kemping dah langsung keluar keluh kesah.... "wuihhh dingiiin","capek" dll sdt dsb (that's my carakter:terbuka (hah!!?) n ga sabaran )

hari kedua....
walah... dah mulai keliatan neeh... ada yg cuma bisa merentah merentah (gw), cuma bisa ngeluh (gw lagi), cuma mau enaknya (lagi lagi gw), males (gw bangeet...)

hari ketiga....
ternyata... emang begitu karakter masing masing....
akhirnya temen 1 lingkaran (kita berdelapan adalah 2 lingkaran di gabung) yang sehari2nya paling diem n paling imut-(item mutlak?!) ternyata bisa ga sabar juga..... i knew it
adalagi -sang ketua.... dari awal emang ketahuan sama sama keras kepala (gw n dia) jadi yah... batu sama batu kalo diadu ya.. ga ada yg mau kalah.... (itu karakter gw lagi....)

ternyata sampai hari ketiga masih ada juga yg masih jaim, mr X. diluar lingkaran n mr y temen satu lingkaran.

ternyata mr z bener bener orang yg kalo basa aktivisnya Ikhwan Tingkat Tinggi (ITT) memang dari cibubur (th 2003), trus gunung bunder emang bener2 spt itu orangnya....

mr v temen satu lingkaran : saluuuut.........
---
hikmahnya
gunung itu ternyata dingin banget yah...
sungguh Alloh Maha Segalanya

Wednesday, July 20, 2005

3 hari ...2

pelajaran kesabaran

kalibata jam 07.00 15/07/05
cengo menunggu pengumuman selanjutnya.
sabar...
sabar.....
sabar......
kami percaya orang sabar di sayang Alloh...
---
hikmahnya...
akhirnya ada waktu untuk sarapan pagi...
sungguh!!
Alloh Maha Baik.

Tuesday, July 19, 2005

3 hari ...1

ga ngerti yah...
sampe sampe gw ikut....
but it's fun..!!

3 hari bersama orang yg belum dikenal

3 hari, 1 grup, 8 orang, tapi hanya satu yang keluar sebagai yang paling nyusahin... (eleuh2 kaya iklan petir)

---
hari pertama....
kelimpungan cari sendal jepit..!!
simak percakapan pagi hari dengan bunda
"maak... sendalnya mana?"
"sendal apaan blodod!"...(blodod panggilan kesayangan..red)
"itu yang warna biru, mo dibawa kemping"
"lo udah cari dibawah motor lo belon!, kan lo nyang naro disitu"
...
"Adaaa"
...
"maak, ipul udah bangun belon!"
"udah, ntu lagi nyalain motor, elo kaga denger emangnya!"
...
"Assalamu'alaikum"
"wa'alaikumussalam, ati ati ya... tong!!"
"iya maak"
------
masih hari pertama
janjian jam setengah 6 di pondok labu depan AB (aneka Buana)
ternyata gw telat (maklum aja- berangkatnya aja jam 5.30)
"maaf, yah...."
"si x mana? blom nyampe?"
tek tok tek tok tek tok jam 6 lewat
kok blom dateng juga sih.... di sms ga dibales, di telpon ga di anggkat, tel kerumahnya dah jalan... nyasar kali!!
---
eh... ternyata
udah nyampe di kalibata....
---
rada gondok sih... tapi... yang penting dah ketauan orangnya ada dimana...
_______
hikmah :
rada tenang karena orangnya udah ketahuan dimana adanya....
sungguh!
Alloh Maha Memberitahu HambaNya...

Monday, July 04, 2005

MUSH’AB BIN ‘UMAIR

"Wahai ibu, walau ibu bernyawa seribu. Dan satu persatu nyawa ibu tercabut di hadapanku, aku tetap takkan murtad dari Islam.".

Siapa yang wanita Mekkah yang tidak kenal dengannya?. Pemuda metropolis yang kedudukan, ketampanan, kekayaan nya membuat para wanita ngiler untuk dipersunting olehnya, serta membuat iri para pemuda mekkah. Ia dilahirkan dan dibesarkan dalam lingkungan kesenangan yang mungkin tak seorang anak-anak mekkah pun yang beruntung dengan perlakuan kemanjaan orang tuanya sedemikian rupa.
Sampai akhirnya hidayah Alloh hinggap pada dirinya. Ia masuk islam dalam usia yang masih muda- 24 tahun kira-kira.
Mulailah fase baru dalam kehidupan Mush’ab, ia meninggalkan segala kesenangan yang selama ini didapatinya, hingga membuat ibunya naik darah.
“"Demi bintang! sekali-kali aku takkan masuk ke dalam Agamamu itu. Otakku bisa jadi rusak, dan buah pikiranku takkan diindahkan orang lagi". Bahkan ibunya mengancam, "Aku akan mogok makan sampai mati jika kamu tak mau kembali ke agama nenek moyang."
Bergetarkah Mush'ab? Ternyata tidak. Ia bersumpah, "Wahai ibu, walau ibu bernyawa seribu. Dan satu persatu nyawa ibu tercabut di hadapanku, aku tetap takkan murtad dari Islam."
Kecakapan dan kehalusan bicara Mush’ab Bin ‘Umair membuat rosululloh mengutusnya sebagai duta pertama untuk berdakwah di Madinah.
Beliau mendapatkan syahid-nya di medan pertempuran Uhud. Ketika akan mengkafaninya Rasulullah menitikkkan air mata ketika melihat jenazah Mush'ab. Kain yang dipakai untuk mengkafaninya tidak cukup, bila ditarik untuk menutupi kepalanya, tersingkaplah bagian k akinya, dan bila di tarik ke bawah, tersingkaplah bagian kepalanya. Saat itulah RasuluLlah membaca bagian dari surat al-Ahzab ayat 23:
"Sebagian mu'min ada yang telah menepati janji mereka kepada Alloh, sebagian mereka mati syahid, sebagian lainnya masih menunggu, dan mereka memang tidak pernah mengingkari janji."
Mush'ab bin 'Umair wafat dalam usia belum lagi 40 tahun, belum sempat melihat hasil dari kerja akbar yang telah dilakukannya. Semoga Alloh Rabbul Jalil merahmati Mush'ab al-Khair bin 'Umair.