just read it!!! jangan bertanya, jangan berfikir, baca, baca saja....

Wednesday, December 31, 2003

Tuhan telpon aku dong

puisi: Y. Thendra BP


tuhan sesekali telpon aku dong
biar aku tahu di mana kau sungguh.
jangan pakai sljj apalagi sli, yang dekat saja, lokal cukuplah.
kalau engkau nilpon pakai sljj apalagi sli
betapa jauhnya engkau dariku.

habis, setiap kali kucalling engkau
acap kali mailbox atau terdengar suara mendayu bidadari entah: "tuhan yang anda hubungi sedang sibuk, tunggulah beberapa saat lagi"

memang dosaku banyak, untuk itu aku pinta ampunanmu. kalau engkau tak sudi: wah
pada siapa lagi aku akan meminta.

tuhan telpon aku dong
tak usah lama-lama, sedetik cukuplah.
dan hidupku akan sempurna.


Yogyakarta, Januari 2003

Monday, December 29, 2003

ternyata...

ternya ta bukan blognya yg masalah tapi komputer gw yang masalah engga up to date . kenapa ya?

dari servernya kali.. aduh gimana dong kalo gw pengen posting

Sunday, December 28, 2003

kala ku pandang langit

kala ku pandang langit
siang..
kulihat
awan
matahari
burung
daun
balon
kapal terbang
helikopter
sukhoi..

kala ku pandang langit
malam
kulihat
awan
bulan bintang
kampret
daun
balon
kapal terbang
helikopter
sukhoi..

ah..


Friday, December 26, 2003

MALU (AKU) JADI ORANG INDONESIA

(oleh Taufiq Ismail)
I

Ketika di Pekalongan, SMA kelas tiga
Ke Wisconsin aku dapat beasiswa
Sembilan belas lima enam itulah tahunnya
Aku gembira jadi anak revolusi Indonesia

Negeriku baru enam tahun terhormat diakui dunia
Terasa hebat merebut merdeka dari Belanda
Sahabatku sekelas Thomas Stone namanya
Whitefish Bay kampung asalnya

Dia mengarang tentang pertempuran Surabaya
Jelas Bung Tomo sebagai tokoh utama
Dan kecil-kecilan aku nara-sumbernya
Dadaku busung jadi anak Indonesia

Tom Stone akhirnya masuk West Point Academy
Mendapat Ph.D. dari Rice University
Dia sudah pensiun perwira tinggi dari US Army
Dulu dadaku tegap bila aku berdiri
Mengapa sering betul aku merunduk kini
II

Langit akhlak rubuh diatas negeriku berserak-serak
Hukum tak tegak doyong berderak-derak
Berjalan aku di Roxas Boulevard, Geylang Road, Lebuh Tun Razak,
Berjalan aku di Sixth Avenue, Maydan Tahrir dan Ginza
Berjalan aku di Dam, Champ Elysees dan Mesopotamia
Disela khalayak aku berlindung dibelakang hitam kacamata
Dan kubenamkan topi baret dikepala
Malu aku jadi orang Indonesia

III

Dinegeriku selingkuh birokrasi peringkatnya didunia nomor satu, Dinegeriku
sekongkol bisnis dan birokrasi berterang-terang curang susah dicari tandingan,
Dinegeriku anak lelaki anak perempuan, kemenakan, sepupu dan cucu dimanja kuasa
ayah, paman dan kakek secara hancur-hancuran seujung kuku tak perlu malu,
Dinegeriku komisi pembelian alat-alat berat, alat-alat ringan, senjata, pesawat
tempur, kapal selam, kedele, terigu, dan peuyem dipotong birokrasi lebih separuh
masuk kantung jas safari, Dikedutaan besar anak presiden, anak menteri, anak
jenderal, anak sekjen dan anak dirjen dilayani seperti presiden, menteri, sekjen,
dan dirjen sejati, agar orang tua mereka bersenang hati, Dinegeriku penghitungan
suara pemilihan umum sangat-sangat-sangat-sangat-sangat jelas penipuan
besar-besaran tanpa sujung rambutpun bersalah perasaan, Dinegeriku khotbah,
suratkabar, majalah, buku dan sandiwara yang opininya bersilang tak habis dan tak
putus dilarang-larang, Dinegeriku dibakar pasar pedagang jelata supaya berdiri
pusat belanja modal raksasa, Dinegeriku Udin dan Marsinah mati syahid dan
syahidah, ciumlah aroma mereka punya jenazah sekarang saja sementara mereka kalah,
kelak perencana dan pembunuh itu didasar neraka oleh satpam akhirat akan diinjak
dan dilunyah lumat-lumat, Dinegeriku keputusan pengadilan secara agak rahsia dan
tidak rahsia dapat ditawar dalam bentuk dijual beli, kabarnya dengan seporong SK
suatu hari akan masuk Bursa Efek Jakarta secara resmi, Dinegeriku rasa aman tak
ada karena 20 pungutan, lima belas ini-itu tekanan dan sepuluh macam ancaman,
Dinegeriku telepon banyak disadap, mata-mata kelebihan kerja, fotocopi gosip dan
fitnah bertebar tersebar-sebar, Dinegeriku sepakbola sudah naik tingkat jadi
pertunjukan terror penonton antarkota karena cuma&nb sp;sebagian sangat kecil
bangsa kita tak pernah bersedia menerima skor pertandingan yang disetujui bersama,
Dinegeriku rupanya sudah diputuskan kita tak terlibat Piala Dunia demi keamanan
antar bangsa, lagi pula Piala Dunia itu cuma urusan negara-negara kecil karena
Cina, India, Rusia dankita tak turut serta, sehingga cukuplah Indonesia jadi
penonton lewat satelit saja, Dinegeriku ada pembunuhan, penculikan dan penyiksaan
rakyat terang-terangan di Aceh, Tanjung Periuk, Lampung, Haur Koneng, Nipah, Santa
Cruz, Irian dan Banyuwangi, ada pula pembatahan terang-terangan dibawah cahaya
surya terang-terangan, dan matahari tidak pernah dipanggil ke pengadilan sebagai
saksi terang-terangan, Dinegeriku budi pekerti mulia di dalam kitab masih ada,
tapi dalam kehidupan sehari-hari bagai jarum hilang menyelam di tumpukan jerami
selepas menuai padi.

IV

Langit akhlak rubuh, diatas negeriku berserak-serak
Hukum tak tegak, doyong berderak-derak
Berjalan aku di Roxas Boulevard, Geylang Road, Lebuh Tun Razak,
Berjalan aku di Sixth Avenue, Maydan Tahrir dan Ginza
Berjalan aku di Dam, Champ Elysees dan Mesopotamia
Disela khalayak aku berlindung dibelakang hitam kacamata
Dan kubenamkan topi baret dikepala
Malu aku jadi orang Indonesia

1998(dari buku Malu (Aku) Jadi Orang Indonesia - Seratus puisi Taufiq Ismail)

Cangkir yang Cantik

Sepasang kakek dan nenek pergi belanja di sebuah toko suvenir untuk mencari hadiah buat cucu mereka. Kemudian mata mereka tertuju kepada sebuah cangkir yang cantik. "Lihat cangkir itu," kata si nenek kepada suaminya. "Kau benar, inilah cangkir tercantik yang pernah aku lihat," ujar si kakek.

Saat mereka mendekati cangkir itu, tiba-tiba cangkir yang dimaksud berbicara "Terima kasih untuk perhatiannya, perlu diketahui bahwa aku dulunya tidak cantik. Sebelum menjadi cangkir yang dikagumi, aku hanyalah seonggok tanah liat yang tidak berguna. Namun suatu hari ada seorang pengrajin dengan tangan kotor melempar aku ke sebuah roda berputar.

Kemudian ia mulai memutar-mutar aku hingga aku merasa pusing. Stop ! Stop ! Aku berteriak, Tetapi orang itu berkata "belum !" lalu ia mulai menyodok dan meninjuku berulang-ulang. Stop! Stop ! teriakku lagi. Tapi orang ini masih saja meninjuku, tanpa menghiraukan teriakanku. Bahkan lebih buruk lagi ia memasukkan aku ke dalam perapian. Panas ! Panas ! Teriakku dengan keras. Stop ! Cukup ! Teriakku lagi. Tapi orang ini berkata "belum !"

Akhirnya ia mengangkat aku dari perapian itu dan membiarkan aku sampai dingin. Aku pikir, selesailah penderitaanku. Oh ternyata belum. Setelah dingin aku diberikan kepada seorang wanita muda dan dan ia mulai mewarnai aku. Asapnya begitu memualkan. Stop ! Stop ! Aku berteriak.

Wanita itu berkata "belum !" Lalu ia memberikan aku kepada seorang pria dan ia memasukkan aku lagi ke perapian yang lebih panas dari sebelumnya! Tolong ! Hentikan penyiksaan ini ! Sambil menangis aku berteriak sekuat-kuatnya. Tapi orang ini tidak peduli dengan teriakanku.Ia terus membakarku. Setelah puas "menyiksaku" kini aku dibiarkan dingin.

Setelah benar-benar dingin, seorang wanita cantik mengangkatku dan menempatkan aku dekat kaca. Aku melihat diriku. Aku terkejut sekali. Aku hampir tidak percaya, karena di hadapanku berdiri sebuah cangkir yang begitu cantik. Semua kesakitan dan penderitaanku yang lalu menjadi sirna tatkala kulihat diriku.

***

Teman, seperti inilah Allah membentuk kita. Pada saat Allah membentuk kita, tidaklah menyenangkan, sakit, penuh penderitaan, dan banyak air mata. Tetapi inilah satu-satunya cara bagi Allah untuk mengubah kita supaya menjadi cantik dan memancarkan kemuliaan Allah.

Apabila Anda sedang menghadapi ujian hidup, jangan kecil hati, karena Allah sedang membentuk Anda. Bentukan -bentukan ini memang menyakitkan tetapi setelah semua proses itu selesai.Anda akan melihat betapa cantiknya Allah membentuk Anda.

PEMUDA DI ALAM DAKWAH

(Diilhami dari Sya'ir Alam Mujahidin buah karya Ami Sayyed Abdullah)

Sungai dan laut di alam kami yang deras
Mengalir menyisir ombak yang meluas
Tidak sederas hasrat kami raih syahid
Tiada seluas 'azzam kami mati syahid

Gunung dan gedung yang menjulang tinggi
Menembus hingga ke langit-langit hati
Tiada setinggi kuasa Illahi Robbi
Tiada menjulang kuasa Robbul Izzati

Meski sayap-sayap rindu telah patah diterjang laju dunia..
Kemana lagi akan kudapati pemuda pengemban risalah
Mujahid - mujahidah sejati tanpa nafsu mengharap dunia..
Yang tetap istiqomah di tengah makar durjana..

Ya Allah.. Tetapkan 'azzam kami dapati syahid
Kuatkan iman kami arungi dakwah ini
Dan rindu dalam kami akan jannah..
Serta rindu kami pada Allah !!

Hidup mati kami hanya untuk Allah
Harta dan segalanya milik Allah !
'Isy Karimaan Au mut Syahidaan
Hidup dalam keMuliaan atau Mati dalam keSyahidan..

--------------------

puisi lucu

PKSe 16 oye....

rencana 2004

persiapan
1. ruhiyah
2. Jasadiyah
3. Fikriyah

eh...

bisa juga pencet aja post and publish. tapi gw mo coba dulu deh (^^)

coba lagi

bener nih gw mo coba lagi apasih yang harus di teken ... dari kemaraen gw coba engga bisa2
i already to post it but nothing change.